Berhubung makin lama makin bertambahnja kesulitan-kesulitan jang ditimbulkan akibat masih adanja suatu organisasi bersendjata jang tidak termasuk dalam kontrole dari Pimpinan ketenteraan di Kalimantan, diantaranja apa jang dinamakan „Divisi Tengkorak Putih” jang menjebabkan adanja kekatjauan, terutama disekitar Hulu Sungai, terdjadinja pentjulikan-pentjulikan dan pemerasan-pemerasan oleh anggauta „Tengkorak Putih” ini terhadap golongan-golongan rakjat, jang menurut istilah mereka, adalah bekas atau masih mendjadi kaki tangan dari kekuasaan Belanda.